Soekarno, sosok Proklamator Indonesia yang begitu legendaris ini meninggalkan banyak teka-teki dan misteri. terutama mengenai harta peninggalannya yang di simpan menyebar di seluruh Indonesia, Uang Bung Karno, begitu julukan untuk semua hartanya. Mudah-mudahan ditengah krisis sekarang ini hartanya bisa berguna bagi rakyat miskin Indonesia, asalkan tidak jatuh ke tangan yang salah dan tamak akan kekayaan diri sendiri.
Banyak orang yang mengaku menjadi pemegang amanat untuk harta peninggalan bung karno, konon harta bung karno memiliki kode khusus yang hanya diketahui oleh pemegang amanat yang kelak harus berkoordinasi dengan pemegang kunci di mana harta itu disimpan. Jika pemegang amanat memang benar bisa di percaya, dia akan kembali menyerahkan harta tersebut kepada Negara demi kesejahteraan bangsa. Namun, mengingat jumlah kekayaan bung karno yang tidak sedikit, tak jarang pemegang amanat pun lupa diri. Tidak jarang ada yang rela tipu kiri-kanan mengatakan bahwa dirinya adalah pemegang amanat kekayaan bung karno demi bisa mengetahui keberadaan "bunker" bung karno tersebut.
Apabila di telisik dari cara bung karno menyimpan harta kekayaannya, pastilah itu dalam jumlah yang tidak sedikit, minimal memiliki nilai yang sangat tinggi. Bung Karno adalah orang yang memiliki jiwa seni yang tinggi, disamping itu kepedulian terhadap rakyatnya juga tidak bisa dianggap remeh. Bayangkan jika ada orang yang tidak berhak berhasil menemukan tempat penyimpanan tersebut, di lelang di pasar gelap dunia semua benda yang ada di "bunker" tersebut, secara otomatis orang tersebut menjadi kaya mendadak diatas penderitaan rakyat. Disinilah peran pemegang amanat sangatlah besar, disamping ia menghadapi ujian harta, banyak pula yang mengaku-ngaku sebagai pemegang amanat dan mengambil keuntungan sesaat. akibatnya nama pemegang amanat menjadi tercemar, jika ada orang yang mengaku sebagai pemegang amanat pasti ada pertanyaan yang akan di lontarkan kepadanya, bisakah ia menunjukkan di tempat penyimpanan harta tersebut? dan bisakah ia mencairkan harta tersebut? Jangan sampai pemegang amanat palsu ini di hakimi oleh ucapannya sendiri.
Seorang pemegang amanat Prasasti dan dinasti pasti memiliki kode-kode tersendiri untuk setiap harta bung karno, seperti seorang pemegang amanat yang penulis kenal ia bernama Sutrisno Kadarisman Daud yang tinggal di Inderamayu Jawa Barat. Diusianya yang sepuh ia tidak menyerah menjalankan tugasnya, meskipun tidak sedikit orang yang mengaku sebagai dirinya. Ia hidup di tengah kesederhanaan meskipun ia bisa saja bergelimang harta, seorang pemegang amanat haruslah memahami dan mengerti apa yang sedang ia jalani. Ia mengawal benda amanat prasasti dan dinasti nasional, internasional aset 16 negara terkait, yang di ketahui oleh Dewan Keamanan PBB.
Romo Daud, begitu sapaan hangatnya. Sebagai pemegang amanat resmi ia memiliki 2 buah buku, yaitu buku merah dan buku putih, buku merah hanya di miliki oleh dirinya, sedangkan buku putih di berikan kepada orang-orang yang bisa Romo percayai, demi membantu dirinya menjalankan tugasnya sebagai pemegang amanat. Selain itu namanya juga tercantum dalam buku merah dan buku putih itu sebagai pemegang amanat yang sah, dan di ketahui oleh negara. Pada tanggal 11 maret 1995, dengan no: 001/SK-TTFI/III/1995 ia mengirim surat kepada Ketua MPR/DPR, Presiden RI, seluruh jajaran Kabinet RI hingga pemerintahan di daerah untuk bersama-sama menjaga dan mengamankan benda-benda amanat tersebut demi kepentingan rakyat semesta.
Masih banyak lagi isi buku merah ataupun buku putih yang tidak bisa dipublikasikan, karena memiliki kode etik tersendiri. Seorang anggota Team Task Force Indonesia memegang rahasia demi keamanan amanat yang ia jaga apabila ada pihak yang mengaku sebagai anggota Team, namun ia mengatakan cara kerja Team secara transparan berarti ia bukanlah anggota Team. Perlu diketahui Task Force Indonesia adalah lembaga non formal bentukan Ir. Soekarno.
Sebagai masyarakat yang baik, marilah kita bantu tugas mulianya demi kesejahteraan bangsa Indonesia yang masih banyak hidup dibawah garis kemiskinan.
Penulis :
Team Task Force Indonesia
Masih banyak lagi isi buku merah ataupun buku putih yang tidak bisa dipublikasikan, karena memiliki kode etik tersendiri. Seorang anggota Team Task Force Indonesia memegang rahasia demi keamanan amanat yang ia jaga apabila ada pihak yang mengaku sebagai anggota Team, namun ia mengatakan cara kerja Team secara transparan berarti ia bukanlah anggota Team. Perlu diketahui Task Force Indonesia adalah lembaga non formal bentukan Ir. Soekarno.
Sebagai masyarakat yang baik, marilah kita bantu tugas mulianya demi kesejahteraan bangsa Indonesia yang masih banyak hidup dibawah garis kemiskinan.
Penulis :
Team Task Force Indonesia